UA-154889703-1
Mengapa Saya Mau Berpolitik, Maju Mengambil Peran sebagai Bupati Kabupaten Bandung?
Setiap orang bertanya begitu kepada saya. Jawaban saya adalah, menjalankan prinsip.
Prinsip saya, yang utama dalam adalah menjalani kebaikan. Kata baik ini banyak berhubungan dengan nilai. Semua ajaran agama menganganjurkan kebaikan. Semua ajaran budi pekerti juga maksudnya kebaikan. Nah, kebaikan macam apa yang ingin saya lakukan?
Jawabnya adalah kebaikan yang berkualitas. Kalau dalam agama saya, ada istilah birr, misalnya birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua). Apa bentuk berbuat baiknya? Ialah kesalehan, targetnya menjadi anak yang saleh/ah. Apa kesalehannya, ialah taat kepada kedua orangtua yang mentaati ajaran agama yang kita yakini. Ada pula tuntutan bahwa kita juga harus bersikap khoir, dengan tujuan menjadi manusia yang ideal, yakni khoirunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baiknya manusia ialah yang berguna bagi banyak orang. Lebih jauh lagi, kita dituntut untuk mencapai kebaikan sebagai khalifah Allah, membawa rahmat kepada sekalian alam.
Inilah bangunan dasar pemikiran saya. Bagaimana cara mewujudkannya?
Saya sudah banyak bergiat urusan keorganisasian, dan semuanya saya dedikasikan untuk nilai-nilai kebaikan tersebut. Antara agama saya, Islam dan Pancasila saya hayati dalam praktik kemasyarakatan. Antara nilai-nilai kebaikan lokal di masyarakat saya komparasikan dengan kebaikan-kebaikan modernitas yang sifatnya universal.
Damailah pikiran saya dan dari situlah tumbuh berkembang untuk mengambil peran yang lebih luas. Caranya, ya, lewat jalan struktural. Jadi ini perubahan dari kegiatan sosial kultural saya sebagai wirausahawan, pengajar, apoteker, maupun peran-peran yang lain, ingin saya kembangkan dalam urusan yang lebih strategis, yaitu mengambil peran dalam pemerintahan.
Jabatan Bupati menurut saya sangat strategis untuk mengawal tujuan kebaikan saya, di antaranya ialah menyehatkan masyarakat, memperbaiki ekonomi/ kesejahteraan warga, memperbaiki lingkungan hidup dan hutan konservasi, mendorong peran gotong royong warga, memaksimalkan potensi perempuan, dan yang utama lagi adalah, mengarahkan pembangunan yang lebih adil bagi rakyat lapisan bawah.
Semua rangkaian pemikiran saya ini banyak lahir dari inspirasi tindakan saya selama puluhan tahun menjalani aktivitas sosial. Banyak pemikiran dan pengalaman saya yang menumbuhkan semangat saya untuk mengambil peran secara struktural sebagai Bupati. Sebab dengan menjadi Bupati akan ada sekian banyak langkah yang dampaknya secara struktural menyasar pada jutaan warga. Sekalipun jabatan Bupati bukan tempat yang memberikan segala kesempatan itu berlangsung strategis, tetapi saya bisa mengombinasikan dengan strategi kegiatan sosial non politik.
Dengan cara itulah saya akan berbuat baik. Dengan cara itulah saya akan memproses kebaikan demi kebaikan dengan cara yang tepat.
Apakah nanti saya akan mengambil uang negara untuk kepentingan pribadi atau keluarga saya?
Kalau caranya halal semisal gaji, ya mengapa tidak. Saya tidak akan terlalu direpotkan oleh urusan uang. Uang negara ya untuk rakyat. Ada jatah untuk kerja ya itu pendapatan yang sah. Yang dilarang adalah mengambil harta yang bukan hak kita. Yang dilarang adalah, memanfaatkan jabatan untuk kepentingan yang bukan untuk melayani rakyat.
Saya, dan kita semua tentu ingin berbuat baik karena naluri kita lebih banyak menikmati kebaikan daripada menikmati keburukan.
Mumpung masih sehat, mumpung masih banyak kemampuan melakukan hal-hal untuk kebaikan, saya ingin mengambil peran struktural. Mohon doa restunya, dan dukungannya untuk memperbaiki warga Kabupaten Bandung, terutama yang belum mendapatkan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesempatan-kesempatan kreatif lainnya.